JADWAL PENDAFTARAN
01 | 02 | 2023
Informasi Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru 2023/2024
DOSEN TETAP

Tri Wahyudi
Lahir tahun 1982 dan menyelesaikan pendidikan S2 Ilmu Sastra di UGM. Dosen di Akademi Film Yogyakarta, mengampu mata kuliah scriptwriting. Menekuni penulisan cerita pendek tiga paragraf, beberapa diantaranya sudah dicetak dalam bentuk antologi, Terlibat di beberapa proses kreatif kesenian Yogyakarta, antara lain Co-Produser Pentas Drama "Kolosal Njemparing Rasa (2014)", Co-Produser Pentas Teater Kolosal "Cupu Manik Hasthagina (2015)".

Wahyu Utami
Lahir tahun 1988 dan menyelesaikan studi Penciptaan Videografi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Tahun 2010 mulai menjadi asisten sutradara dalam berbagai produksi iklan dan film dibeberapa rumah produksi, antaralain Fourcolours Film, Samsara Picture, Dapur Film. Pada tahun 2016 memulai kariernya sebagai sutradara film dokumenter. Film pertamanya yang berjudul “Maja’s Boat” masuk sebagai nominasi di Jakarta International Documentary Festival - Arkipel 2017. Film keduanya meraih penghargaan Piala Citra FFI 2017 kategori film dokumenter pendek terbaik dan Piala Maya 2018 kategori film dokumenter terpuji. Pada tahun 2017 dia menjadi salah satu filmmaker yang terpilih untuk mengikuti residensi di Jerman dalam program 5 Villages 5 Islands yang diinisiasi oleh Goethe dan HFBK.

Suharmono
Lahir tahun 1983 dan merupakan lulusan S2-Sastra UGM. Saat ini tengah menempuh program S3 Ilmu-ilmu Humaniora di UGM. Karya tulisnya dimuat dalam: Satu Kata Istimewa, Di Pangkuan Yogya, Lintang Panjer Wengi, Parangtritis, Semesta Wayang, Senyum Lembah Ijen, Risalah Tubuh di Ladang Kemarau, Coretan Pandemi Bantul, Obituari Rindu, dan Onrust. Penah menjadi Direktur Festival Sastra Yogyakarta (Joglitfest 2019), Produser Pentas Kolosal Njemparing Rasa (2014) dan Cupu Manik Hastagina (2015). Skenario yang sudah difilmkan adalah Rantang (Suryakanta, 2015) dan Incang-inceng (Hompympaa, 2017).

Yusmita Akhirul Latif
Lahir tahun 1988, menyelesaikan studi jurusan videografi di Institut Seni Indonesia. Mulai bergabung dengan industri perfilman pada 2009-2012 sebagai tim produksi dan manajemen film dengan judul film Sang Pencerah, The Power Of Love yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan beberapa serial FTV. Tahun 2013 terlibat dalam pembuatan Film Pendek berjudul Pendekar Kesepian yang masuk ke dalam International Film Festival Rotterdam 2015. Menjadi penulis skenario dan Producer untuk film Animasi berjudul Christina Martha Tiahahu dan mendapatkan juara film animasi nasional tahun 2016.

Ardian Friatna
Lahir tahun 1983 dan menyelesaikan studi videografi di Institut Seni Indonesia. Tahun 2009 mulai menjadi Director Film Pendek “OENTOEK SOEMARSIH", 2011 - 2015 menjadi Director Video Clip DEATH VOMITH, Director & kameraman Film dokumenter observasional “The City Bike", Director “DEKONSTRUKSI” Dokumenter eksperimental, dan juga 2018 Director Of Photography Film indie “Guyangan Realita, Rindu dan Ambisi”

Winda Pramesti
Lahir tahun 1993, menyelesaikan studi jurusan penciptaan Film di Institut Seni Indonesia. Di tahun 2012-2014 banyak bekerja di devisi make up dan hair do, setelah itu lebih sering di Tim produksi dan Line Producer baik series, film panjang dan Iklan komersil. Judul film yang pernah di kerjakan film pendek “ Not For Sale “ sebagai Line Producer, film Danais “ NENG KENE AKU NGENTENI KOE “ sebagai Production Assistant, Web Series Buttonijo sebagai Line Producer “ Kampung Berseri, “Beneath The Secret Land”, Line Producer Iklan Komersil Youtube GOTA, Line Pro film “ Cinta Itu Bangsat”, asisten Line Producer Film “ Kembalilah Dengan Tenang”, Producer Lapangan Company Profile Hyat-Hyarta Jogja, Line Producer Film “Garis Waktu”, Tim Produksi series 17 Selamanya.

Lulu Hendra
Loeloe Hendra lahir di Ciamis, Jawa Barat. Ia menyelesaikan pendidikan Magister Seninya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Loeloe telah menyutradarai beberapa film pendek, salah satunya Onomastika (2014) yang meraih Piala Citra untuk kategori film pendek terbaik di Festival Film Indonesia 2014 dan berkompetisi di festival bergengsi, Berlin International Film Festival 2015. Sejak saat itu, film-film pendeknya telah di putar di berbagai festival film skala nasional maupun internasional. Saat ini Loeloe sedang mempersiapkan film panjang pertamanya, TALE OF THE LAND. Project filmnya ini terpilih dan berpatisipasi dalam program inkubasi film panjang, Feature Lab - Torino Film Lab 2017, Hongkong Asian Forum (HAF) Project Market, Hongkong 2018, dan Asian Project Market 2021. Selain fokus pada produksi film, Loeloe juga mengarahkan video komersial dan mengajar di kampus Jogja Film Academy.